Senin, 15 Oktober 2018

intonasi pada puisi

Intonasi pada Puisi

 
 

 Dalam karya sastra aspek irama ( ukuran waktu atau tempo ) juga penting dalam persoalan yang lebih penting adalah menerangkan sifat-sifat irama baik dalam puisi atau prosa. Dalam puisi irama merupakan factor penting. Sedangkan dalam prosa, irama dipahami seperti irama dalam percakapan sehari-hari.
Intonasi
Intonasi atau lagu kalimat berkaitan dengan ketepatan dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi dan artikulasi sangat berkaitan dengan irama. Irama merupakan unsur sangat penting dan jiwa dari sebuah puisi. Irama adalah totalitas dari tinggi rendah, keras lembut, dan panjang pendek suara. Irama puisi tercipta dengan melakukan intonasi.
Ada 3 jenis intonasi dalam pembacaan puisi:
 Intonasi dinamik, yaitu tekanan pada kata-kata yang dianggap penting.
 Intonasi nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjub, dan lain sebagainya. Sementara, suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa, dan lain sebagainya.
 Intonasi tempo, yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata. 
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi :
Ketepatan ekspresi / mimik.
Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi.
Mimik adalah gerak air muka.
kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
Kejelasan artikulasi.
Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
Intonasi atau lagu suara. 
Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara.
Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.



Sumber materi dari Rini intama

citraan dalam puisi


APA ITU CITRAAN?
Citraan adalah kesan yang dapat kita tangkap (terima) pada kalimat atau baris dalam puisi. Citraan berhubungan dengan indra manusia. Citraan merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui kata-kata (Pradopo, 1987). Citraan digambarkan melalui kiasan-kiasan yang merupakan suatu bentuk keindahan dalam bahasa.
Dalam pembangunan citraan, setiap penyair berusaha mengkongkritkan ide yang masih abstrak. Ia berusaha intuisinya sebagai penyair dengan imajinasi yang ada pada pembaca. Akibatnya, ia harus berusaha menata kata sedemikian rupa agar makna-makna abstrak menjadi kongkret dan nyata., misalnya lewat bahasa atau lewat gerak.
Citraan memang merupakan salah satu cara memanfaatkan sarana kebahasaan di dalam sajak. Pemanfaatan secara baik dan tepat dapat menciptakan suasana kepuitisan. Beberapa penyair, bahkan banyak penyair justru menyandarkan kekuatan sajaknya pada faktor citraan ini. Di dalam sajak diperlukan kekongkretan gambaran, kejelasan, dan hidupnya gambaran sehingga pembaca atau penikmat dapat turut merasakan dan hidup dalam pengamatan batin penyair.
Pada masa sastra klasik, sajak-sajak imajis justru disenangi masyarakat. Sajak-sajak yang ditampilkan lewat ungkapan-ungkapan menggunakan bahasa kias yng mengundang imaji, sehingga ungkapan-ungkapan itu menjadi sangat imajis. Hanya saja sajak-sajak imajis pada masa sastra klasik hanya berkembang pada tataran bahasa-bahasa kiasan untuk memperbandingkan atau untuk mengungkapkan suatu keadaan atau sifat. Sehingga pada perkembangannya, sajak-sajak imajis tradisional berbeda dengan sajak-sajak imajis modern.
Sajak-sajak imajis tradisional seringkali menggunakan secara berulang-ulang suatu ungkapan imaji sehingga imaji tersebut terdengar klise. Tetapi pada sajak-sajak imajis modern, ungkapan yang membangkitkan imajinasi pembaca sangat bervariasi. Dengan demikian hal yang harus diperhatikan dalam usaha pemanfaatan citraan didalam sajak adalah pengucapan yang dapat dinilai asli dan tidak.

Fungsi citraan adalah sebagai berikut.
1.         Memberikan gambaran yang jelas.
2.         Menimbulkan susasan yang khusus.
3.         Membuat hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan.
4.         Menarik perhatian pembaca.

Jenis-jenis Citraan Puisi
1.   Citraan penglihatan (visual imegery)
Citraan penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihatan (mata). Citraan ini paling sering digunakan oleh penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indera penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh:
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara dibalik tirai
(Amir Hamzah, Padamu Jua)
2.   Citraan pendengaran (auditory imagery)
Citraan pendengaran adalah citraan yang dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, dentum, dan sebagainya. Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga).
Contoh:
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
(Chairil Anwar, Sajak Putih)
3.   Citraan perabaan (tactile imagery)
Citraan perabaan adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indera peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang dapat dirasakan kulit, misalnya dingin, panas, lembut, kasar, dan sebagainya.
Contoh:
Kapuk randu, kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
Kuncup-kuncup di hatiku
Pada mengembang bermerkahan
(WS Rendra, Ada Tilgram Tiba Senja)
4.   Citraan penciuman (olfactory)
Citraan penciuman adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera penciuman. Citraan ini tampak saat kita membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium sesuatu.
Contoh:
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah
(WS Rendra, Nyanyian Suto untuk Fatima)
5.   Citraan pencecapan (gustatory)
Citraan pencecapan adalah citraan yang berhubungan dengan kesan atau gambaran yang dihasilkan oleh indera pencecap. Pembaca seolah-olah mencicipi sesuatu yang menimbulkan rasa tertentu, pahit, manis, asin, pedas, enak, nikmat, dan sebagainya.
Contoh:
Dan kini ia lari kerna bini bau melati
Lezat ludahnya air kelapa
(WS Rendra, Ballada Kasan dan Patima)
6.   Citraan gerak (kinaesthetic imagery)
Citraan gerak adalah gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak. Dapat juga gambaran gerak pada umumnya.
Contoh:
Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke kolam
membasuh luka-lukanya
(Abdulhadi, Sarangan)
Selain citraan di atas, ada pula ahli sastra yang menambahkan jenis citraan lain, yaitu:
1.   Citraan perasaan
Puisi merupakan ungkapan perasaan penyair. Untuk mengungkapkan perasaannya tersebut, penyair memilih dan menggunakan kata-kata tertentu untuk menggambarkan dan mewakili perasaannya itu. Sehingga pembaca puisi dapat ikut hanyut dalam perasaan penyair.
Perasaan itu dapat berupa rasa sedih, gembira, haru, marah, cemas, kesepian, dan sebagainya.
Contoh:
Alangkah pilu siutan angin menderai
Mesti berjuang menghabiskan lagu sedih
Kala aku terpeluk dalam lengan-lenganmu
Sebab keinginan saat ini mesti tewas dekat usia
(Toto Sudarto Bachtiar, Wajah)
2.   Citraan intelektual
Citraan intelektual adalah citraan yang dihasilkan oleh/ dengan asosiasi-asosiasi intelektual.
Contoh:
Bumi ini perempuan jalang
yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
ke rawa-rawa mesum ini
dan membunuhnya pagi hari
(Subagio Sastrowardoyo, Dewa Telah Mati)
Contoh puisi yang banyak mengandung citraan terlihat berikut ini.
DUKA CITA
Yang memucat wajahnya
merenungi kelabu dinding kamar
yang ditinggal mati penghuninya
sedang di luar
anjing terdiam
tak melihat kupu terbang
menjatuhkan madu di lidahnya
yang terasa getir
Angin tidak bekerja
ranting pohonan merunduk
menyesali daun kering yang terlepas
waktu perempuan berkerudung hitam
melangkah di atas daunan
berisik, menyayat hati burung
yang pecah telurnya
Tangan-tangan gadis
yang pucat mukanya
diam-diam meronce melati
sambil mengusap air mata
Di  ujung desa
jenazah sedang di sucikan
(Kuntowijoyo)

Rabu, 30 Mei 2018

PENGERTIAN TEKS PROSEDUR



TEKS PROSEDUR


Teks Prosedur merupakan teks yang berisi tentang langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melakukan sesuatu hal baik melakukan suatu kegiatan tertentu maupun membuat sesuatu yang disajikan secara berurutan.

Tujuan Teks Prosedur
Tujuan teks prosedur yaitu untuk membantu pembaca atau pendengar memahami bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu dengan tepat atau dengan kata lain, tujuan penulisan teks prosedur yaitu untuk memperoleh hasil akhir.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Adapun ciri-ciri teks prosedur yaitu:
  • Menggunakan pola kalimat imperatif atau kalimat perintah.
  • Menggunakan kata kerja aktif
  • Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk mengurutkan kegiatan atau cara.
  • Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan cara, tempat dan waktu yang akurat.

Struktur Teks Prosedur Kompleks
Dalam pembentukannya, teks prosedur memiliki tiga struktur diantaranya yaitu tujuan, material dan langkah-langkah.

Bagian Tujuan
Bagian tujuan teks prosedur bisa berupa judul dan juga berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan di capai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.

Bagian Material
Bagian material teks prosedur berisi mengenai bahan, alat atau material yang dibutuhkan. Tapi tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti makanan dan sebagainya.

Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisi mengenai langkah-langkah yang harus dilewati untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan dengan urut tidak boleh secara acak.

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Seperti halnya jenis teks lain, teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan sendiri. Kaidah kebahasaan tersebut yaitu:

a. Konjungsi temporal
Pada teks prosedur akan banyak ditemukan kata konjungsi temporal atau kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan berisifat kronologis seperti selanjutnya, berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.

b. Kata kerja imperatif
Dalam teks prosedur juga akan banyak ditemukan kaliamt imperatif atau kalimat perintah dan larangan yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur.

c. Verba material dan tingkah laku
Verba material adalah sesuatu yang mengacu pada tindakan fisik seperti potong wortel, haluskan bumbu dan lain sebagainya. Sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan ungkapan.

d. Partisipan manusia
Ini merupakan semua manusia yang ikutserta dalam teks prosedur tersebut.

e. Terdapat bilangan sebagai penanda urutan.
f. Terdapat kalimat introgatif atau kalimat berisikan pertanyaan.
g. Terdapat kalimat deklaratif atau kalimat berisikan pernyataan.

Macam-Macam Kalimat Dalam Teks Prosedur

Terdapat 3 macam jenis kaliamat yang ada dalam teks prosedur yaitu:

Kalimat Imperatif

Kalimat Imperatif adalah kalimat berisi perintah dan berfungsi untuk meminta dan melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

Kalimat Deklaratif
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan dan berfungsi untuk memberikan informasi atau berita mengenai sesuatu.

Kalimat Interogatif

Kaliamat Interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan dan berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu.

Macam-Macam Teks Prosedur Dan Contohnya
Terdapat beberapa macam jenis tek prosedur yaitu teks prosedur sederhana, teks prosedur kompleks dan teks protokol.

Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana adalah tejs yang hanya menyajikan prosedur yang hanya ditempuh dengan dua atau tiga langkah saja. Contoh prosedur teks sederhana seperti cara mengoperasikan setrika listrik, cara mematikan televisi, cara mengirimkan pesan melalui handphone dan lain sebagainya.

Langkah awal merupakan syarat untuk langkah selanjutnya, untuk itu 2-3 langkah sederhana tersebut tidak bisa berubah urutannya.

Teks Prosedur Protokol

Teks protokol adalah jenis teks prosedur yang langkah kerjanya tidak terlalu ketat atau dengan kata lain langkah kerja pada teks protokol dapat diubah. Langkah-langkah tersebut tidah harus dilakukan secara urut karena tidak saling berkaitan, meski urutan langkah diubah tujuan yang diharapkan tetap bisa terpenuhi. Berikut contoh prosedur protokol yaitu:

Cara memasak mie instan. Pertama, didihkan air kemudian masukkan mie instan ke dalam air yang mendidih. Setelah itu, silahkan tentukan apakah bumbu racik mie instan akan dimasukan bersama mie yang sedang dimasak atau pisahkan ke dala wadah tersendiri yang sudah disediakan. Setelah mie matang, masukkan kedalam wadah. Terakhir mie siap dihidangkan.

Teks Prosedur Kompleks

Teks Prosedur Kompleks adalah teks prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Berikut teks prosedur kompleks:

Cara Mematikan Komputer Yang Benar

Setelah sebelumnya kita membahas cara untuk menghidupkan komputer yang benar sekarang kita akan membahas bagaimana cara untuk mematikan komputer yang benar. Di bawah ini akan dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama akan dibahas tentang cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan Windows 7 setelah itu pada bagian kedua kita akan membahas bagai mana cara untuk mematikan komputer yang benar pada windows 8.

Untuk cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan windows 7 yang benar adalah sebagai berikut:
  • Klik menu “START” yang berada pada pojok kiri bawah layar.
  • Lalu klik “shutdown”.
  • Lalu Pilih “OK”.
  • Tunggu hingga komputer mati.
  • Setelah komputer mati, matikan stabilizer dengan cara menekan tombol power setelah itu cabut kabel listrik untuk memutuskan arus.
Untuk cara mematikan komputer pada windows 8 yang benar adalah sebagai berikut:
  • Arahkan pointer mouse ke pojok kanan bawah.
  • Pilih, setelah itu klik setting.
  • Klik power, setelah itu klik shutdown.
  • Tunggu hingga komputer dalam keadaan benar-benar mati.
  • Setelah itu matikan stabilier dan cabut kabel arus listrik.



sintaksis