Rabu, 20 Desember 2017

PERBEDAAN PUISI LAMA, PUISI BARU DAN PUISI MODERN (KONTEMPORER)



PERBEDAAN PUISI LAMA, PUISI BARU DAN PUISI MODERN (KONTEMPORER)

A.    PUISI LAMA
   
    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi dari puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan yang ada mulai dari rima, ritma jumlah baris dan ditandai dengan bahasa yang padat. Sangatlah mudah untuk membedakan antara sebuah puisi lama dengan puisi yang baru.
Adapun ciri-ciri dari sebuah puisi lama adalah :
·         Tidak diketahui siapa pengarangnya karena biasanya berasal dari cerita rakyat atau puisi rakyat.
·         Karena tidak diketahui siapa pengarangnya, sehingga sudah pasti puisi lama disebarkan secara lisan atau dari mulut ke mulut.
·         Puisi lama terlihat lebih kaku karena terikat oleh aturan-aturan tertentu seperti rima, ritma, persajakan, jumlah baris dan lain sebagainya.


B.     PUISI BARU
    Puisi baru adalah suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini ada atau lahir setelah puisi lama. (Puisi yang bebas baik dari segi suku kata, baris, atau rimanya).
Beberapa ciri yang ada pada puisi jenis baru adalah :
·         Bentuk puisi baru rapi, serta simetris.
·         Mempunyai sajak akhir (sajaknya teratur).
·         Sebagian besar puisi baru terdiri dari 4 seuntai.
·         Tidak terikat pada sebuah aturan. (Baik dari segi baris, suku kata dan rimanya semuanya bebas).
·         Dibuat atas dasar kemauan sang pengarang puisi (penulis).
·         Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis). *saling berhubungan


C.    PUISI MODERN (KONTEMPORER)
    Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata  kasar, ejekan, dan lain-lain.

Ciri-ciri puisi kontemporer adalah sebagai berikut :
  1. Unsur bunyi menggunakan irama dan repetisi
  2. Tipografi susunan baris atau bait serta cara penulisan huruf.(tipografi=bentuk penulisan bahasa).
  3. Enjabemen atau pemotongan kalimat atau frasa pada akhir baris  dan potongan lainnya diletakkan lagi pada beris berikutnya.
  4. Parodi atau unsur kelakar dan tidak ada maksud yang disembunyikan
  5. Kebanyakan kelakar tersebut mengandung kritik sosial.
  6. Memperhatikan peran kata secara maksimal untuk berekspresi.
  7. Memanfaatkan arti, bunyi, tipografi secara maksimal.

PERSAMAAN PUISI LAMA, PUISI BARU DAN PUISI MODEN (KONTEMPORER)
-Sama-sama sebagai sarana mengungkapkan perasaan
-Sama-sama mempunyai makna dan arti tertentu

CONTOH PUISI LAMA:
·         Contoh Puisi Seloka
3 contoh puisi lama seloka

1. Sudah bertemu kasih sayang
Duduk termangu malam siang
Hingga setampak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

2. Nafas Kambing di Padang Senja
Dibawa gerobak buntung
Sungguh indah pandangan syurga
Wahai engkau wanita berkerudung

3. Warna merah menghias buku
Indah nian kian kupandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan








CONTOH PUISI BARU:
·         Contoh Puisi Elegi
Pada puisi yang jenisnya Elegi merupakan puisi baru menceritakan tentang sebuah ratapan tangis atau cerita- cerita kesedihan. Contoh puisi elegi:

Dosa dan Khilaf'
oleh Dhea Permata Resky

Dalam rintihan hati
Aku selalu menyebut namaMU
Renungi dosa yang tak terampuni
Khilaf-khilaf kian perih

Sembahyang ku bersujud padaMU
Merangkai doa yang kian banyak
Menepis rasa sesal dihati

Oh TUHAN...
Hanya kepadaMU aku memohon
Ampunilah dosa dan khilafku

CONTOH PUISI MODERN (KONTEMPORER):

·         Contoh Puisi Idiom Baru
Puisi idiom baru adalah puisi yang dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat di dalamnya.
Contoh Puisi Idiom Baru:
TAPI
Oleh : (Sutardji Calzoum Bachri)
aku bawakan bunga padamu
tapi
Kau bilang masih aku bawakan resah padamu
tapi
kau bilang hanya aku bawakan darahku padamu
tapi
kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku
padamu
tapi
kau bilang meski
aku bawakan dukaku
padamu
tapi
kau bilang tapi
aku bawakan mayatku
padamu
tapi
kau bilang hampir
aku bawakan arwahku
tapi
kau bilang kalau
tanpa apa aku datang
padamu.

1 komentar:

  1. AssalaMualaiKum kalian nungguin aku ngga ih gs mau ga suka gelayyy

    BalasHapus

sintaksis